2 versi Cover Warm Bodies, (Kiri) Cover original (Kanan spertinya) Cover berdasarkan filmnya (yang kita punya di Indonesia
“R” adalah zombi. Dia tidak punya ingatan, tidak punya identitas, dan tidak punya denyut nadi. Tetapi, dia punya mimpi. Dia tidak suka membunuh manusia. Dia agak berbeda dengan teman-temannya “Kaum Mati”.
Sewaktu menjelajahi reruntuhan peradaban untuk mencari makan, R bertemu seorang gadis bernama Julie. Gadis itu merupakan kebalikan dari segala yang R tahu. Julie, yang hangat dan ceria serta sangat hidup, membuat sesuatu dalam diri R mulai berubah. R sadar dia tidak ingin memakan Julie, meski gadis itu tampak lezat. Dia ingin melindungi Julie, tak peduli apa pun akibatnya.
Pilihan ini seperti percik api di rumput, melanggar aturan dan menyangkal logika, tetapi R tidak puas lagi dengan kehidupan dalam kematian. Dia ingin bernapas lagi, ingin hidup, dan Julie ingin membantunya. Bisakah kasih dari dua dunia yang berbeda ini berpadu?
*****
“Novel ini akan memikatmu sejak halaman pertama. Warm Bodies adalah bacaan yang sangat baik.” —Josh Bazell, Penulis Beat the Reaper
“Buku yang luar biasa. Sebuah fantasi sastra yang memukau, yang juga tidak biasa dan memengaruhi parabel budaya pop.” —Nick Harkaway, Penulis The Gone-Away World
“Sebuah kisah bahagia tentang dua kekasih yang nahas, salah satunya mati dan lapar mendambakan lebih dari sekadar cinta.” —Kirkus Review
“Marion adalah penulis yang akrab, jenaka sekaligus memelas. Inilah novel tentang zombi luntang-lantung yang memiliki hati.” —The Guardian (UK)
R, zombi tahap awal yang masih tampak seperti manusia biasa (minus kulit kelabu dan rongga hitam disekita mata). R adalah zombi, tapi dia sadar dia tidak seperti zombi lainnya yang lifeless-ya sebenernya mereka udah ga hidup juga sih, R masih bisa berpikir jernih. Perbedaan itu semakin menjadi setelah R memakan otak (ew) seorang pemuda yang kemudian diketahui bernama Perry Kelvin, saat memori kehidupan Perry merasuki R yang kemudian membuatnya menyelamatkan Julie, seorang Kaum Hidup..