Pages

Saturday, September 8, 2012

[BOOK REVIEW] Delirium


Dunia yang dihuni Lena Haloway adalah dunia tanpa cinta.

Cinta adalah sebuah dosa besar.

Sastra dan puisi masuk dalam "Kompilasi Lengkap Kata-Kata dan Ide-Ide Berbahaya."

Penikmat musik dijebloskan ke penjara.
Tertawa bahagia dianggap melanggar aturan.
Suami-istri, ibu-anak, kakak-adik, hanya sebuah ikatan tanpa kasih sayang.



Binatang. Orang yang jatuh cinta dianggap binatang. 

Lena pun demikian, ketika dia jatuh cinta kepada Alex Sheates. 

Mereka hidup dalam rasa takut hebat, dan hanya menunggu waktu hingga mereka menanggung hukuman.

Delirium, novel dystopia ini menceritakan Lena Haloway  yang tinggal di dunia yang diatur oleh Pemerintah dan melarang cinta ada. Cinta itu penyakit, bisa menimbulkan kematian. Cinta bahkan lebih berbahaya dari kejahatan, bencana dan apapun lainnya. Cinta adalah sumber dari segala malapetaka di dunia Lena.



Awalnya tertarik sama buku ini karna tema dystopianya yang kebetulan lagi happening. Walaupun sedikit skeptis dengan tema cintanya, tetapi in the end Saya cukup menikmati cerita ini. Saya suka dengan cara penulis menceritakan tokoh ini tentang dunia Lena, beberapa fakta disana-sini dan singgungan penulis mengenai cinta buat Saya sedikit manggut-manggut 'oh iya emang bener' atau 'lah kenapa ga kepikiran ya'. Seperti fakta bahwa Cinta lah yang membuat sebagian (tidak semua ya) manusia berpikir irrasional.

Sayangnya, sampai Saya selesai baca Saya tidak mengerti kenapa Cinta dilarang dan bisa menjadikan penyakit. Walaupun ini novel fiksi, seharusnya penulis (menurut Saya) bisa menerangkan sedikit tentang hal itu. Sedikit ga logis ya kenapa Cinta bisa menyebabkan perang dan pemberontakan. Saya cuma bisa membayangkan kalau sebenarnya itu adalah propaganda pemerintah agar bisa menguasai masyarakatnya... well it's my imagination anyway.

Alur cerita juga sedikit mengganggu, Saya sudah cukup terpancing saat evaluasi Lena (evaluasi untuk menentukan kelulusan, jurusan kuliah, suami dan sebagainya) dan dengan kehadiran Alex serta sedikit pemberontakan Hana sahabat Lena, sayang disaat Lena terbuai akan Cintanya ke Alex penulis juga ikut terbuai. Sempet bosan juga kan akhirnya~~ Dan 'ketegangan' cerita baru bisa Saya dapatkan lagi disaat-saat menuju akhir... pokoknya kalau kamu baca (sepertinya) bakal setuju, bagian terakhir itu paling bikin errggghhhh!

Cover wise, Saya pertamanya ga masalah sama cover versi Indonesia (sebelah kanan dari gambar diatas) tapi setelah liat cover aslinya (kiri), Saya kecewa kenapa tidak memakai cover aslinya. cover Indonesia memang lebih terlihat 'misterius' dan 'mengekang', tapi Delirium sendiri ceritanya lebih kalem buat Saya dan lebih cocok dengan cover pertama.

Secara keseluruhan Saya cukup terhibur dengan Delirium, penulis bisa membuat dunia sendiri dengan hadirnya hal-hal seperti Kitab Pssst... dan kutipan-kutipan di setiap awal bab. Delirium bisa menjadi lebih baik, tetapi apa yang sudah dicetak juga tidak buruk. Cuma bisa berharap Pandemonium, sequel Delirium bisa lebih baik lagi :)

3 buat infeksi Amor Deliria Nervorsa.

Judul: Delirium
Penulis: Lauren Oliver
Penerjemah: Vici Alfanani Purnomo
Penyunting: Prisca Primasari
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun: 2012 
Hlm: 518
ISBN: 9789794336465

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © Play the Book
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com