Pages

Friday, September 28, 2012

[BOOK REVIEW] Warm Bodies by Isaac Marion



2 versi Cover Warm Bodies, (Kiri) Cover original (Kanan spertinya)  Cover berdasarkan filmnya (yang kita punya di Indonesia

“R” adalah zombi. Dia tidak punya ingatan, tidak punya identitas, dan tidak punya denyut nadi. Tetapi, dia punya mimpi. Dia tidak suka membunuh manusia. Dia agak berbeda dengan teman-temannya “Kaum Mati”.

Sewaktu menjelajahi reruntuhan peradaban untuk mencari makan, R bertemu seorang gadis bernama Julie. Gadis itu merupakan kebalikan dari segala yang R tahu. Julie, yang hangat dan ceria serta sangat hidup, membuat sesuatu dalam diri R mulai berubah. R sadar dia tidak ingin memakan Julie, meski gadis itu tampak lezat. Dia ingin melindungi Julie, tak peduli apa pun akibatnya.

Pilihan ini seperti percik api di rumput, melanggar aturan dan menyangkal logika, tetapi R tidak puas lagi dengan kehidupan dalam kematian. Dia ingin bernapas lagi, ingin hidup, dan Julie ingin membantunya. Bisakah kasih dari dua dunia yang berbeda ini berpadu? 

*****


“Novel ini akan memikatmu sejak halaman pertama. Warm Bodies adalah bacaan yang sangat baik.” —Josh Bazell, Penulis Beat the Reaper
“Buku yang luar biasa. Sebuah fantasi sastra yang memukau, yang juga tidak biasa dan memengaruhi parabel budaya pop.” —Nick Harkaway, Penulis The Gone-Away World
 “Sebuah kisah bahagia tentang dua kekasih yang nahas, salah satunya mati dan lapar mendambakan lebih dari sekadar cinta.” —Kirkus Review
“Marion adalah penulis yang akrab, jenaka sekaligus memelas. Inilah novel tentang zombi luntang-lantung yang memiliki hati.” —The Guardian (UK) 

R, zombi tahap awal yang masih tampak seperti manusia biasa (minus kulit kelabu dan rongga hitam disekita mata). R adalah zombi, tapi dia sadar dia tidak seperti zombi lainnya yang lifeless-ya sebenernya mereka udah ga hidup juga sih, R masih bisa berpikir jernih. Perbedaan itu semakin menjadi setelah R memakan otak (ew) seorang pemuda yang kemudian diketahui bernama Perry Kelvin, saat memori kehidupan Perry merasuki R yang kemudian membuatnya menyelamatkan Julie, seorang Kaum Hidup..

Warm Bodies sudah cukup lama wara-wiri di toko buku dan saat pertama kali terbit Saya udah hampir beli buku ini, tapi karna sinopsisnya yang bilang Warm Bodies itu tentang kisah cinta antara sesosok zombi dan seorang manusia hidup, Saya langsung taro lagi buku ini di rak buku dan ga jadi beli =))

Nah, suatu saat buku bacaan Saya habis dan gatau mau baca apa (selain EONA dan Uglies Series, juga Danur), dan pas lagi browsing ngalor ngidul nemu info kalau Warm Bodies akan dirilis filmnya tahun depan, ya beli deeeh. Gatau kenapa Saya selalu tertarik sama buku yang mau difilmkan =)))) Awalnya Saya ragu baca buku ini takutnya jadi that-cheesy-love story, dan dugaan Saya salah besar.

Isaac Marion menyuguhkan gaya cerita yang indah untuk cerita dengan setting post-apocalypse yang terrifying. Diceritakan dari sudut pandang R dan penggalan memori Perry, membuat novel ini menjadi minim dialog. Biasanya Saya kurang suka dengan gaya deskriptif yang kebanyakan, tetapi deskripsi R terasa nyata, dan bisa menggambarkan suasana kelam yang dia tinggali. Seperti yang Saya bilang tadi, Marion nge-set tone dari buku ini kelam, gelap tapi punya bumbu-bumbu harapan.

Sebagai buku tentang zombi di zaman setelah keruntuhan, ga banyak aksi yang dilakukan R dan tokoh lainnya kecuali satu/2 serangan besar. Dan pas R juga Julie keluar dari bandara untuk kembali ke Stadion Kota (Stadion yang diubah menjadi kota kecil tempat Kaum Hidup/manusia tinggal) pun ga ada sesuatu yang.. sesuatu .-. Mungkin buat yang nyari ketegangan action di buku ini gaakan dapetin itu.

Juga pemanfaatan tokoh yang kurang mungkin jadi sedikit masalah, karna, sayangnya tokoh-tokoh yang ada disini itu sudah compact dan mendukung banget, seperti M dan Nora. Kehadiran mereka cuma sebagian besar selewat atau hanya sebagian saja, pas bagian-bagian tertentu yang penting bagi peranan mereka. Kaya cuma semacam breaking-news anchor.

Mungkin pada akhirnya yang bikin dagdigdugan baca ini itu penggambaran R tentang segala sesuatunya, bikin kita penasaran. I basically have no idea apa yang bakal kejadian, dan itu jarang sekali kejadian pas Saya baca buku (biasa nebak dan bener =))) ), R bener-bener buat Warm Bodies lebih hidup (walaupun keadaan dia Mati) dan nge-set tone seluruh buku. Tidak banyak aksi, tapi bisa bikin adrenalin memuncak. Endingnya juga, sangat amat menarik. Cuma bisa berharap kalau filmnya bisa ngikutin alur/tone dari bukunya. Buku yang Saya recommended deh :)

4.5/5 skor buat Kaum Hidup dan Kaum Mati


ISBN:9786021834985
Pengarang:Isaac Marion
Penerbit:Ufuk Fiction
Rencana Terbit:Juli 2012
Halaman:376
Ukuran:205x140 mm
Berat:350 gram

ps : 
- Saya suka banget endingnyaaaaaa, buku kedua yang endingnya bikin nyesss setelah Inheritance!
- Kurang setuju buat yang ngebandingin Warm Bodies dengan Twilight *eyesrolls*
Karena keterbatasan R sebagai zombi, R sangat jarang berbicara di buku ini. Untung yang kita baca ini sudut pandang R.
- Warm Bodies (Film) akan dirilis 1 Februari 2013 nanti, diperankan Nicholas Hoult sebagai R. Ini teaser photo dari sononya : 

R sama si Mercey, pasti sebelahnya Julie hihi


R gatau lagi ngapain, ini nih yang ada di buku.

2 comments:

safiratiaras said...

itu novel ada 3 cover berbeda :o isi bacaannya sama semua kah? :|

Ramadhan Putra Suranegara said...

Karena cuma punya satu novel ga bisa bilang banyak, tapi yakin pasti isinya sama kok :D

Post a Comment

 
 
Copyright © Play the Book
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com