Pages

Saturday, May 4, 2013

[BOOK REVIEW] THE CASUAL VACANCY by J. K. ROWLING

The Casual Vacancy

Ketika Barry Fairbrother meninggal di usianya yang baru awal empat puluhan, penduduk Kota Pagford sangat terkejut.
Dari luar, Pagford terlihat seperti kota kecil yang damai khas Inggris, dengan Alun-Alun, jalanan berbatu, dan biara kuno. Tetapi, di balik wajah nan indah itu, tersembunyi perang yang berkecamuk. 
Si kaya melawan si miskin, remaja melawan orangtua, istri melawan suami, guru melawan murid … Pagford tak seindah yang terlihat dari luar. 
Dan kursi kosong yang ditinggalkan Barry di jajaran Dewan Kota menjadi pemicu perang terdahsyat yang pernah terjadi di kota kecil itu. Siapakah yang akan menang dalam pemilihan anggota dewan yang dikotori oleh nafsu, penipuan, dan pengungkapan rahasia-rahasia tak terduga ini?  
Sebuah novel besar tentang sebuah kota kecil,
The Casual Vacancy adalah novel pertama J.K. Rowling untuk pembaca dewasa. Karya seorang pendongeng yang tiada duanya. 
“Melalui The Casual Vacancy, Rowling mampu menangkap sisi kemanusiaan pada setiap orang, bahkan saat sisi kemanusiaan itu terasa menyedihkan.” —People Magazine 
“The Casual Vacancy adalah komedi, namun dari jenis yang paling hitam .... Rowling membuktikan kepiawaiannya, bahwa dia tidak menjadi penulis bestseller secara kebetulan. Dia tahu benar bagaimana membuat Anda terus membaca hingga halaman terakhir.” —The Daily Beast 
“The Casual Vacancy menyeret pembacanya ke dalam dunia yang dengan begitu kaya diciptakan dalam imajinasi Rowling .... Cerdas dan, ada kalanya lucu.” —The Guardian (UK) 
“Rowling tahu bagaimana menulis dengan plot yang tak biasa namun tetap menghanyutkan .... benar-benar penulis yang piawai.” —The Huffington Post



Bertempat di Padford, sebuah kota kecil dipinggiran England dan bukan tempat nyata. Akibat kematian mendadak Barry Fairbrother, kota kecil ini terguncang...



Well, ga selebay itu sih ._.

The Casual Vacancy (Perebutan Kursi Kosong) adalah novel pertama J. K. Rowling setelah kesuksesan luar biasa dari masterpiece terdahulunya yaitu Harry Potter; 7 seri novel yang laris manis diterjemahkan ke berbagai macam bahasa, 8 blockbuster film yang sukses menjadi box offixe di seluruh dunia, sukses memulai trend film yang dibagi menjadi 2 bagian dan tidak lupa walaupun sudah berada sangat lama di pasaran, koleksi buku Harry Potter masih cukup mahal (dan tidak ada potongan harga.) Buku ini sangat amat berbeda dengan debut Jo, yang berkutat dicerita anak, Casual menjadi tantangan baru bagi Jo yang menyasar pembaca dewasa.

Pada awalnya, Saya tidak (berpikir) bisa menyelesaikan buku ini karena 1) Saya beli buku ini hanya karena rasa penasaran, 2) Karena ini sudah menjadi salah satu buku yang ditunggu di seluruh dunia sebelum rilis, 3) dan jelas, ini kan karya J.K. Rowling yang bikin Harry Potter masa ga beli ._. Belum lagi saat Saya membaca bab-bab awal buku ini Saya ga kuat dengan banyaknya tokoh yang terlibat didalamnya. Mending kalau hanya banyak, tetapi jo menceritakan semua tentang tokoh itu dan memberikan masing-masing tokoh (yang banyak tersebut) scene tersendiri alias mASING-MASING TOKOH PUNya SUDUT PANDANG PENCERITAAN SENDIRI! *oke Saya stop disini karna nyambung di bagian kedua oke*

Berfokus terhadap kekosongan jabatan yang ditinggalkan mendiang Barry Fairbrother dan misi tak terjalankannya untuk memasukkan Fields (daerah miskin beserta rumah sakit rehabilitasi narkobanya yang membebani Dewan Kota) kedalam tanggung jawab Padford, banyak warga dan sebagian anggota dewan yang berusaha menentang dan mempertahankan Padford seperti sedia kala, kota yang sangat Inggris, indah, damai, dan tidak ada satupun warga "yang tidak diinginkan" mengganggu Padford.

Buku ini terbagi menjadi kalau 7 bagian dan terdiri dari 593 halaman (dalam ukuran besar dan hard cover). 3 Bab pertama buku ini untuk Saya membosankan. Terlalu deskriptif dan kadang perpindahan antar sudut pandang/cerita itu seperti tidak ada bedanya, jadi kadang harus kalau ga bolak-balik halaman ya harus bener-bener fokus saat baca. Banyak juga hal-hal yang tidak perlu diceritakan atau diungkapkan dimuat disini (seperti kebanyakan novel dengan ketebalan luar biasa lainnya) yang membuat pembaca merasa untuk apa baca bagian itu.

Banyaknya tokoh tidak akan menjadi masalah jika tokoh-tokoh yang diceritakan di awal bisa langsung menarik perhatian. Karena ini bukan cerita mistis/fantasi/magic/pembunuhan etc. jadi sedikit membosankan juga, untunglah peranan tokoh-tokoh ini muai terlihat (atau terbaca) di bab-bab selanjutnya jadi paling keluhan Saya cuma sampai situ.

Kebetulan sekali dengan perjuangan Saya belajar menuju ujian tes masuk PTN yang lagi belajar sosiologi (eaaa) kehidupan dan watak tokoh-tokoh ciptaan J. K. Rowling sangat menarik setelah ketemu klik ceritanya. Tokoh-tokoh yang terlibat juga beserta masalah sosialnya terkesan ga mengada-ngada tapi seperti tokoh-tokoh sungguhan yang ada di sekeliling kita. Banyaknya tokoh ini juga tidak terfokus sama protagonis atau antagonisnya, tokoh utama dan pendukung tetapi semua unit komponen yang terlibat dalam perebutan "kursi kosong" di Dewan Kota Pagford.

Satu hal yang Saya sadari selama membaca buku ini adalah betapa kondisi yang ada di buku ini menggambarkan dunia kita, dimana adanya perebutan jabatan, kampanye-kampanye kotor, gossip murahan yang tersebar dimana-mana dan masalah kesejahteraan masyarakat.

Jo cukup berhasil membuat permasalahan sosial di kota kecil menjadi menarik untuk diikuti. Minus terlalu tebal dan deskriptifnya buku ini, The Casual Vacancy bisa dibilang sukses untuk membuka lembaran baru dari hasil karya J. K. Rowling karena temanya yang berbeda juga jalan cerita yang tidak mudah ditebak, tokoh-tokoh yang menarik, dan isu sosial serta kondisi sosial yang sedikit menyerempet ke masalah yang ada di sekeliling kita. Buku yang bisa bikin kamu ga sadar baca terus sampai halaman terakhirnya.

3.85/5

ENDINGNYA SANGAT YAAMPUN, MIND BLOWING! Sangat ga terduga dan sedih :( Saya rasa ada beberapa orang yang terlibat atau ""melihat"" kejadian ""itu"" sadar dan ingin membantu mengubah Padford.

Buku ini bukan untuk yang mengharapkan another Harry Potter atau cerita misteri penuh darah.

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © Play the Book
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com